Pancawarna Hutan Bungbulang Garut, dijual Rp 150 Juta

Dengan hanya berbekal linggis, cangkul, palu, pahat, tambang, slang, senter, dan ember, Udin (40th) berangkat bersama lima rekannya memasuki sebuah kawasan hutan di pelosok Kecamatan Bungbulang. Jauh dari keramaian kampung, mereka menelusuri jalan setapak atau membuka jalan baru di antara rimbunan pepohonan.

Pagi itu jalan setapak becek bekas hujan semalaman. Setelah menempuh perjalanan panjang, di dekat sebuah sungai kecil, Udin menemukan belahan batu cadas di dasar jurang. Dia memastikannya setelah melihat goresan kemerahan yang khas pada batu yang dicarinya.  Dengan keyakinan dan pengalamannya, dia pastikan bahwa itu bongkahan batu pancawarna khas Bungbulang.

Pancawarna Hutan Bungbulang Garut
Pancawarna Hutan Bungbulang Garut

Tanpa terasa, sudah tiga meteran mereka menggali. Mereka menggunakan senter untuk menerangi galiannya dan memakai tambang serta slang sebagai alat pengaman. Slang digunakan untuk bernapas jika galian ambruk dan mengubur mereka. Tambang digunakan untuk menarik penambang yang terkubur tersebut keluar.

Penggalian bisa berlangsung berhari-hari. Saat ditemui, Selasa 20 januari 2015, Udin mengaku sudah mendapat sekitar tiga kuintal bongkahan batu pancawarna yang bisa segera mereka jual kepada pengepul. "Hasilnya dibagi, 70 persen untuk penambang dan 30 persen untuk pemilik lahan. Kami tim yang terdiri atas enam penambang membagi rata hasilnya," kata Udin saat ditemui di sela penggalian. 



Udin mengatakan ini penggaliannya yang ketiga. Penggalian terpanjang terdahulu mencapai 105 meter. Dia mulai menjadi penambang empat bulan lalu. Udin menjadikan profesi ini sebagai sampingannya, mencari uang tambahan selain bertani.

"Alhamdulillah, bisa untuk hidup dan membeli banyak barang di rumah. Nanti mau renovasi rumah. Selama ini saya sudah mendapat pancawarna, batu hijau, dan merah. Dijual antara Rp 500 ribu sampai Rp 5 juta per kilogram," kata Udin.

Udin mengaku bangga menjadi warga Bungbulang karena memiliki potensi batu berharga daerahnya terkenal sampai di dunia. Dengan bebatuan yang berharga, katanya, kehidupan ekonomi warga pun meningkat drastis.

Selain menambang dengan cara menggali, warga pun menambang batu di sungai, delta, bahkan pantai. Pantai Puncak Guha dan Pantai Gunung Geder di Garut terkenal memiliki banyak serpihan batu berwarna-warni di atas pasir atau sekitar deltanya.



Title : Pancawarna Hutan Bungbulang Garut, dijual Rp 150 Juta
Description : Dengan hanya berbekal linggis, cangkul, palu, pahat, tambang, slang, senter, dan ember, Udin (40th) berangkat bersama lima rekannya memasu...

0 Response to "Pancawarna Hutan Bungbulang Garut, dijual Rp 150 Juta"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan di Black Opal. Silakan tinggalkan komentar anda.

1. Harap etis dalam komentar.
2. Jangan ada spam,sara, apalagi pornografi.
3. Bagikan di sosial media Google +, Facebook,dan Twitter.
4. Mari kita menjadi blogger atau pengunjung yang cerdas beretika.
5. Jangan minta ijin untuk salinan artikel, silah dipergunakan dan dibagikan.

Terima kasih, Salam Jarong.

Support : SMPN 100 Jakarta | Cara Baru Berbagi Online
Copyright © 2013. Batu Akik Black Opal - All Rights Reserved
Template Modified by Black Opal
Proudly powered by GOOGLE
Follow Us on Social Media close button minimize button maximize button
fbLike us on Facebook
twitterFollow us on Twitter
G+Follow us on Google+